Petani Desa Kareke dan Lepadi Keluhkan Saluran Irigasi, Bupati Dompu Segera Koordinasi dengan BBWS

 

Dompu, mediaruangpublik.com - Keluhan Petani Desa Kareke Kecamatan Dompu dan Desa Lepadi Kecamatan Pajo, soal saluran induk irigasi rahalayu yang tertimbun material sejak dua bulan lalu dan mengakibatkan ratusan hektar sawah terancam gagal tanam, akhirnya ditanggapi serius oleh Bupati Dompu, Bambang Firdaus, SE.

Bupati Dompu yang merupakan pemilik Jargon Dompu Maju tersebut, menyatakan akan berkoordinasi secepatnya dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara Barat, untuk segera mengatasi masalah saluran irigasi  yang selama ini menjadi andalan petani di dua Desa tersebut untuk pengairan sawah, Khususnya wilayah So Kara, So Jero dan So Bara Selatan. 

"Masalah petani akan menjadi prioritas utama kita, untuk itu saya akan segera menyampaikan langsung ke bws karena merekalah yang memiliki kewenangan soal irigasi rahalayu ", Jawab Bupati Dompu, saat di konfirmasi sejumlah awak media di sela- sela kegiatan Donor Darah, yang digelar Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Dompu bersama TP. PKK Dompu, bertempat di Taman Kota, Rabu (16/04/2025) Pagi. 

Namun, sebelum menyampaikan masalah saluran irigasi rahalayu ke BWS, Bupati Dompu bakal terlebih dahulu memerintahkan instansi terkait untuk meninjau langsung ke lokasi yang saat ini sedang dikeluhkan para petani setempat. 

"Nanti akan saya perintahkan dinas terkait untuk meninjau dulu, sehingga bisa disampaikan ke BWS untuk ditindak lanjuti ", Ujar Bambang Firdaus. 

Bupati Dompu juga menegaskan bahwa Petani adalah salah satu prioritas yang akan sangat diperhatikannya untuk mewujudkan Program "Dompu Maju "yang dicanangkan Pemerintah Daerah, mengingat perannya bagi penggerak ekonomi masyarakat. 

"Sebagai penggerak ekonomi, Peran petani sangat penting bagi daerah kita, untuk itu masalah ini akan segera kita selesaikan secepatnya ", Tegasnya. 

Sebelumnya, Petani di wilayah So Jero dan So Kara Desa Kareke serta So Bara Selatan Desa Lepadi, mengeluhkan terhentinya pasokan air yang bersumber dari saluran induk irigasi rahalayu akibat tertimbun material. 

Para petani tersebut khawatir jika tidak segera mendapatkan pasokan air, maka ratusan hektar sawah yang berada di kedua desa itu bakal terancam gagal mengikuti jadwal tanam berikutnya. [*/01]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.